Rabu, 22 Desember 1948 |
Para pemimpin Republik Indonesia diterbangkan menuju tempat pengasingan yakni Bangka dan Brastagi. |
Drs. Moh. Hatta (Wakil Presiden), Mr. A. Gafar Pringgodigdo (Sekretaris Negara), Mr. Ass’aat (Ketua KNPI), dan Commodor Suryadarma tiba di Pesanggrahan Menumbing Mentok Bangka |
|
Soekarno (Presiden), Sjahrir (Bekas Perdana Menteri) dan Haji Agus Salim (Menteri Luar Negeri) tiba di Brastagi Sumatra Utara |
|
24 Desember 1948 |
Dewan Keamanan PBB (Security Council) mengeluarkan Resolusi 63 |
27 Desember 1948 |
Pemasangan kawat untuk ruang tahanan seluas 36 m² dengan 6 tidur, 2 meja dan 2 kursi di Pesanggrahan Menumbing |
28 Desember 1948 |
Dewan Keamanan PBB (Security Council) mengeluarkan Resolusi 64 |
Dewan Keamanan PBB (Security Council) mengeluarkan Resolusi 65 |
|
31 Desember 1948 |
Mr. Ali Sastroamidjoyo dan Mr. Moh Roem tiba di Pesanggrahan Menumbing Mentok Bangka |
Senin, 10 Januari 1949 |
Pejabat Belanda Mr Brouwer menemui dan menyodorkan perjanjian untuk tidak berpolitik. Namun ditolak para Pemimpin Republik. |
Rabu, 12 Januari 1949 |
Pembukaan kawat menjadi lebih luas menlingkupi ruangan 19 x 16 meter, jendela ditutupi kawat dan bisa mengakses ke atap bangunan Pesanggrahan Menumbing |
Sabtu, 15 Januari 1949 |
Delegasi Komite Jasa-jasa Baik PBB (the United Nations Good Offices Committe) yakni Critchley (Australia) dan Herremans (Belgia) mengunjungi pemimpin Republik Indonesia di Pesanggrahan Menumbing Mentok |
Senin, 17 Januari 1949 |
Penasihat Umum Kehakiman Mr. Gieben dan Kepala Staf Umum Kolonel Thomson, berangkat ke Bangka untuk memberikan kebebasan bergerak para pemimpin Republik Indonesia . |
Selasa, 18 Januari 1949 |
Penasihat Umum Kehakiman Mr. Gieben dan Kepala Staf Umum Kolonel Thomson, kembali ke Batavia pada hari Selasa Malam |
Sjahrir diundang Dr. Dress dari Prapat ke Batavia untuk pertemuan komunikasi dengan pihak Republik |
|
Rabu, 19 Januari 1949 |
Pertemuan warga Bangka dengan Muhamad Hatta, Mr. A. Gafar Pringgodigdo dan Ketua Dewan Bangka Masyarif Datok Bendaharo Lelo di Pangkalpinang. Selain itu telah disiapkan 1 rumah BTW dan 1 mobil untuk para pemimpin Republik Indonesia. |
Kamis, 20 Januari 1949 |
Koran De locomotief, Het nieuwsblad voor Sumatra dan Overijsselsch dagblad melaporkan para Pemimpin Republik Indonesia yang ditahan di Mentok Bangka telah mendapatkan kebebasan bergerak dan fasilitas yang memadai. |
Konferensi Asia di New Delhi dimulai dan diikuti 18 negara Asia, 1 negara afrika (Ethiopia) dan 2 negara Pasifik (Australia dan New Zealand). |
|
Minggu, 23 Januari 1949 |
Anggota Delegasi Republik (Supomo, Soedjono dan Darmasetiawan) dan pemimpin federal (Djumhana dan Ateng ) berangkat dari Medan ke Bangka untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Republik. |
Selasa, 25 Januari 1949 |
Sjahrir dan Leimena berangkat ke Bangka dan bertemu Hatta di Bandara Pangkalpinang. |
Konferensi Asia di New Delhi mengeluarkan Resolusi mendukung Republik Indonesia |
|
28 Januari 1949 |
Dewan Keamanan PBB (Security Council) mengeluarkan Resolusi 67 |
Kamis, 3 Februari 1949 |
Anggota Delegasi Republik (Supomo, Soedjono dan Darmasetiawan) berangkat ke Bangka menemui M. Hatta untuk membahas Resolusi Dewan Keamanan di Pangkalpinang dan kembali ke Batavia Kamis sore |
Sabtu, 5 Februari 1949 |
Soekarno dan Haji Agus Salim tiba di Bangka |
Minggu, 6 Februari 1949 |
Perwakilan BFO (Ide Anak Agung Gde Agung, Dr. Ateng, Mr. Jahja) dan Dr Darmasetiawan berangkat ke Bangka. |
Senin, 7 Februari 1949 |
Perwakilan BFO Ide Anak Agung Gde Agung dan Dr. Ateng mengunjungi Soekarno di Mentok Bangka |
Selasa, 8 Februari 1949 |
Perwakilan BFO (Ide Anak Agung Gde Agung, Dr. Ateng, Mr. Jahja) dan Dr Darmasetiawan kembali ke Batavia setelah mengunjungi Bangka. |
Sabtu, 12 Februari 1949 |
Delegasi UNCI (United Nations Commisions for Indonesia) Critchley (Australia) dan Herremans (Belgia) mengunjungi pemimpin Republik Indonesia di Bangka |
Kamis, 17 Februari 1949 |
Delegasi UNCI (United Nations Commisions for Indonesia) yakni Critchley (Australia), Herremans (Belgia) dan Merle Cochran (Amerika Serikat) mengunjungi pemimpin Republik Indonesia di Bangka |
Senin, 21 Februari 1949 |
Soekarno menyatakan rakyat Bangka sangat mendukung Republik Indonesia. |
Sabtu, 26 Februari 1949 |
Wakil Tinggi Mahkota Belanda di Indonesia Dr. L.J.M. Beel mengutus penasehatnya Mr. Gieben menemui Soekarno di Mentok untuk menyampaikan undangan perundingan KMB |
Senin, 28 Februari 1949 |
Wakil Tinggi Mahkota Belanda di Indonesia Dr. L.J.M. Beel mengutus Direktur Kabinetnya Dr. J.P. Koets menemui Soekarno di Mentok untuk menyampaikan penjelasan undangan perundingan KMB |
Selasa, 1 Maret 1949 |
Delegasi Republik Indonesia (Supomo, Soedjono, Darmasetiawan, Leimana dan Mr. A. Gafar Pringgodigdo) berangkat ke Bangka |
Soekarno dan Haji Agus Salim berfoto bersama masyarakat Bangka, Soekarno duduk di kap mobil BN 2 bersama anak laki-laki dan menyaksikan barisan anak-anak kecil di tepi jalan. |
|
Rabu, 2 Maret 1949 |
Rombongan BFO (Sultan Hamid II, Anak Agung Gde Agung, Djumhana Wijiaatmadja, Kaliamsjah, Ateng dan Abdul Rivai ) berangkat ke Bangka |
2-3 Maret 1949 |
BFO dan pemimpin Republik Indonesia mengadakan pertemuan di Mentok Bangka |
Kamis, 3 Maret 1949 |
Rombongan BFO dan Delegasi Republik Indonesia kembali ke Batavia. |
Sabtu, 5 Maret 1949 |
Sukarno membalas surat undangan Dr. Beel melalui Residen Bangka bahwa tidak akan menghadiri Konferensi Meja Bundar pada tanggal 12 Maret 1949 di Den Haag jika Pemerintahan Republik Indonesia di Jogjakarta belum dipulihkan. |
Kamis, 10 Maret 1949 |
Delegasi UNCI (United Nations Commisions for Indonesia) yakni Critchley (Australia), Herremans (Belgia) dan Merle H. Cochran (Amerika Serikat) mengunjungi pemimpin Republik Indonesia di Bangka. Turut serta delegasi Republik Indonesia antara lain Moh Natsir, Dr. Leimena dan Mr. A. Gafar Pringgodigdo. Pertemuan berlangsung di Pangkalpinang. Hanya saja Mr. A. Gafar Pringgodigdo tidak kembali ke Batavia. |
Jum’at, 11 Maret 1949 |
Rombongan BFO berangkat ke Bangka |
Kamis, 24 Maret 1949 |
Anggota Delegasi UNCI (United Nations Commisions for Indonesia) Merle H. Coehran (Amerika Serikat) didampingi William Lacy, wakil kepala Departemen Timur Jauh Departemen Luar Negeri AS mengunjungi Bangka. |
Senin, 28 Maret 1949 |
Delegasi UNCI (United Nations Commisions for Indonesia) yakni Critchley (Australia), Herremans (Belgia) dan Merle H. Cochran (Amerika Serikat) mengunjungi pemimpin Republik Indonesia di Bangka. Turut serta delegasi Republik Indonesia antara lain Moh Natsir, Dr. Leimena, Mr. Asmaun dan Suwarto, Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. |
Rabu, 30 Maret 1949 |
Menteri Republik Indonesia yang berada di Jogja (Laoh, Djoeanda, Koesman dan penasihat delegasi republik Halim) berangkat menuju Bangka. |
Sabtu, 2 April 1949 |
Menghadiri pernikahan Yusuf Rasidi dan Soleha |
Senin, 11 April 1949 |
H. Merle Cochran tiba di Lapangan Kemayoran Batavia dari Bangka disambut Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Ir Juanda dan Mr. J. Latuharhary |
Selasa, 12 April 1949 |
Mohammad Roem dan Mr. Ali Sastroamidjoyo datang ke Batavia sebagai delegasi perundingan Republik Indonesia dan disambut H. Merle Cochran di Bandara Kemayoran. |
Kamis, 14 April 1949 |
Moh. Roem dan Dr. Van Royen melakukan perundingan di Hotel Des Indes, Batavia. Delegasi Republik Indonesia antara lain Ir. Djuanda, Prof. Supomo, Mr. Ali Sastroamidjojo, Dr. J. Leimena dan Mr.Latuharhary. Delegasi UNCI terdiri R. Herremans (Belgia), H. Merle Cochran (USA), Thomas Kingston Critchley (Australia). |
Sabtu, 16 April 1949 |
Diplomat Kedutaan Besar Republik Indonesia di Amerika Serikat Dr. Soedarpo Sastrosatomo mengunjungi Bangka untuk memberitahu perkembangan dari Lake Succes. Didampingi M. Rum, Mr. Ali Sastroamidjoyo dan Djuanda. Kembali ke Batavia pada hari Senin, 18 April 1949 |
Selasa, 19 April 1949 |
Sidang Dewan Bangka memutuskan bergabung dalam BFO dan mendukung perundingan Belanda – Indonesia. |
Kamis, 21 April 1949 |
Rombongan BFO berangkat ke Bangka, yakni Menteri RI Timur Tatengkeng, Jahja dari Kantor Indonesia Timur di Batavia, Menteri Makmun dari Pasoendan, Sujoso, Dr. Suparno dari Madoera, perwakilan dari Kalimantan dan Djawa Timur. |
Sabtu, 23 April 1949 |
Rombongan BFO kembali ke Batavia setelah mengunjungi dan melakukan pertemuan dengan Pemimpin Republik Indonesia. |
Minggu, 24 April 1949 |
Delegasi Republik Indonesia kembali ke Bangka dan mengadakan pertemuan dengan Soekarno dan Hatta di Pangkalpinang. |
Mohammad Hatta berangkat ke Jakarta memenuhi undangan Merle Cochran |
|
Senin, 25 April 1949 |
Kunjungan Sukarno ke Belinyu dan menyempatkan singgah di Masjid Jami’ Kotapanji Kampung Tengah |
Jum’at, 29 April 1949 |
Mohammad Hatta kembali ke Bangka bersama Sultan Hamengkubuwono IX yang merupakan kunjungan pertama Sultan Jogja ke Bangka. Diantar ke Bandara Kemayoran oleh H. Merle Cochran dan Mr. Moh. Roem. |
Minggu, 1 Mei 1949 |
Delegasi Republik Indonesia ke Bangka untuk konsultasi ke Soekarno dan Hatta. Delegasi yang ikut antara lain M. Roem, Ir Djoeanda, Dr Leimena, Soedarpo dari kantor republik di New York dan Mr Soedjarno, mantan kepala departemen publisitas Departemen Penerangan |
Senin, 2 Mei 1949 |
Sultan Hamengkubuwono IX kembali ke Batavia setelah kunjungan selama 3 hari di Bangka. Turut serta dalam 1 pesawat rombongan delegasi perundingan Republik Indonesia. |
Jum’at, 6 Mei 1949 |
Mohammad Rum, Leimena, Supomo, Ali Sastroamidjojo, Djuanda, Latuharhary dan AG. Pringgodigo melaporkan draf akhir perundingan antara Republik Indonesia dengan perwakilan Belanda, Dr. H.J. Van Roijen kepada Sukarno di Bangka. Mereka berangkat Jum’at pagi dan kembali Jum’at sore. |
11 Mei 1949 |
Delegasi Berat tiba di Bandara Kemayoran dari Bangka. Salah satunya Ali Sastroamidjojo. |
28 Mei 1949 |
Ketua Bangka Raad Masyarif Datuk Bendaharo Lelo wafat |
Selasa, 31 Mei 1949 |
Bapak Tadjoeddin Noor selaku ketua Panitia Penyambutan Pemerintah Republik Indonesia di Jogjakarta berangkat ke Bangka untuk menghadap Soekarno membahas persiapan penyambutan kembalinya Pemerintah Republik Indonesia ke Jogjakarta. |
Minggu, 5 Juni 1949 |
Moh Roem menuju Bangka dan melakukan pertemuan dengan Moh Hatta sebelum berangkat ke Aceh. Moh Roem menginap di Bangka. |
Perdana Menteri Republik Drs. Moh. Hatta didampingi Ketua Fraksi Masjumi, Dr. Sukiman, Menteri Penerangan Moh. Natsir, Menteri Pendidikan Mr Ali Sastroamidjojo, Sekretaris Negara Mr Pringgodigo, Dr Halim, Mr Nazir Sutan Pamuntjak dan Baharuddin meninggalkan Bangka ke Kotaraja Aceh. |
|
Senin, 6 Juni 1949 |
Soekarno mendapat telegram dari Sultan Hamengkubuwono IX yang berisi ucapan ulang tahun ke-47 dan rakyat Jogja menanti kehadiran Soekarno. |
Moh Roem kembali ke Batavia setelah berkunjung di Bangka |
|
Sabtu, 11 Juni 1949 |
Moh Hatta kembali ke Bangka setelah kunjungan ke Aceh. Sementara Ketua Fraksi Masjumi, Dr. Sukiman, dan Menteri Pendidikan Mr Ali Sastroamidjojo meneruskan penerbangan ke Batavia. |
Minggu, 12 Juni 1949 |
Moh Roem dan Sultan Hamengkubowono IX menuju Bangka pada pagi hari dan kembali ke Batavia pada Minggu Malam. Menteri Penerangan Moh. Natsir, Sekretaris Negara Mr Pringgodigo, Dr Halim, Mr Nazir Sutan Pamuntjak dan Baharuddin turut dalam penerbangan ke Batavia. |
Kamis, 16 Juni 1949 |
Moh Roem dan anggota delegasi Republik menuju Bangka |
Jum’at, 17 Juni 1949 |
Delegasi yang terdiri dari wali negara Sumatera Timur, Sumatera Selatan, Madura, Jawa Timur, Kepala Kalimantan Barat, dan Perdana Menteri Indonesia Timur dan Pasoendan mengunjungi para pemimpin Republik di Bangka. Sorenya kembali ke Batavia bersama delegasi RI. |
Senin, 20 Juni 1949 |
Moh Roem dan anggota delegasi Republik menuju Bangka untuk persiapan kembalinya pemerintahan RI ke Jogja. Kembali ke Batavia pada sore hari. |
Selasa, 21 Juni 1949 |
Rombongan wartawan dari Amerika menuju Bangka untuk bertemu dengan Soekarno di Mentok Bangka. Rombongan terdiri 15 wartawan Amerika, 4 wartawan Belanda dan dibagi dalam 2 pesawat. |
Rabu, 22 Juni 1949 |
Setelah mengunjungi lokasi tambang timah di Bangka, rombongan wartawan Amerika berangkat menuju Semarang. |
|
|
Jum’at, 1 Juli 1949 |
Moh. Rum, Ali Sastroamidjojo dan ketua K.N.I.P. (parlemen republik sementara) menuju Bangka untuk menunggu kembali ke Jogja. |
Senin, 4 Juli 1949 |
Dr. Leimena, Mohammed Natsir dan Dr. Halim, didampingi pengamat militer dari UNCI menuju ke Bukittinggi untuk melakukan pertemuan dengan Sjafruddin Prawiranegara Presiden PDRI. |
Rabu, 6 Juli 1949 |
Delegasi Republik Maria Ulfah Santoso, Dr. Darmasetiawan, Prof. Supomo dan Mr. Sudjoni, sekretaris delegasi RI menuju Bangka menggunakan pesawat yang sama untuk menjemput Soekarno dan Hatta di Bangka. |
Di Bandara Pangkalpinang, para pemimpin Republik Indonesia antara lain Soekarno, Hatta, Hadji Agus Salim, Moh Rum, Ali Sastroamidjojo, Assaat (ketua panitia kerja KNIP), AG. Pringgodigo (sekretaris negara), dan Suryadarma, sudah siap berangkat dari Bangka menuju Jogja. |
|
Pesawat UNCI yang membawa para pemimpin Republik Indonesia mendarat di Bandara Maguwo jam 1 siang. |